Pengukuran merupakan suatu kegiatan untuk menentukan nilai
suatu besaran dan membandingkannya
dengan sesuatu yang telah ditentukan sebagai standard untuk mendapatkan
nilainya dalam bentuk angka.
Berdasarkan definisi tersebut maka teknik pengukuran
merupakan suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang
setepat-tepatnya dan mengurangi timbulnya kesalahan-kesalahan pada saat
dilakukan pengukuran itu sendiri.
Dalam ilmu instrumentasi, sistem pengukuran setidaknya
memiliki minimal 3 (tiga) bagian yaitu :
1. Sensor merupakan input
device
2. Signal Conditioner / Signal Modifier bagian yang bertugas melakukan pengolahan data
atau sinyal yang diberikan oleh sensor
3. Output Devices Menampilkan informasi yang dihasilkan bagian
pengolah data untuk ditampilkan sesuai dengan kebutuhan sistem
Dengan melakukan pengukuran kita dapat :
1. Membuat
gambaran melalui karakteristik suatu objek atau prosesnya
2. Mengadakan
komunikasi antara perancang, pelaksana pembuatan, penguji mutu dan berbagai
pihak lainnya
3. Memperkirakan
hal – hal yang akan terjadi
4. Melakukan
pengendalian agar sesuatu yang akan terjadi dapat sesuai dengan harapan
perancang.
Dalam dunia industri seperti industri petrokimia, oil & gas, makanan, dan sebagainya,
ada beberapa jenis pengukuran yang sering ditemukan dan banyak digunakan yaitu
:
1. Pengukuran
Suhu (Temperatur)
2. Pengukuran
Aliran (Flow)
3. Pengukuran
Tekanan (Pressure)
4. Pengukuran
Tinggi Permukaan Cairan (Level)
1.1 Pengukuran Suhu (Temperature)
Suhu merupakan suatu besaran yang
sangat penting untuk diukur dan dikontrol dalam proses industri. Perubahan suhu
sangat mempengaruhi sifat dan karakteristik material, oleh sebab itu pengukuran
dan pengontrolan suhu.
Adapun metode pengukuran suhu dapat dibagi dalam beberapa kategori
antara lain :
a.
Bimetalic Thermometer
b.
Resitance Temperature Detector
c.
Ultrasonic Thermometer
d.
Radiation and Infrared Pyrometers
1.2 Pengukuran Aliran
Dalam aplikasi di dunia oil & gas, teknologi pengukuran
aliran merupakan sesatu yang penting untuk mengukur jumlah produksi yang
dihasilkan dalam setiap waktnya. Alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran
ini disebut dengan flow meter. Selain
berfungsi sebagai alat ukur, flow meter
juga berfungsi sebagai alat monitoring yang membuat pekerjaan menjadi lebih
mudah.
Adapun metode / alat yang digunakan
untuk pengukuran aliran dapat dibagi dalam beberapa kategori antara lain :
a.
Differential Pressure Flowmeter
b.
Electromagnetic Flowmeter
c.
Orifice
d.
Coriolis Flowmeter
e.
Turbine Flowmeter
f.
Ultrasonic Flowmeter
g.
Venturi and Pitot Tubes
1.3 Pengukuran Tekanan (Pressure)
Tekanan merupakan salah besaran
proses yang menjadi faktor penting terhadap sebuah reaksi baik fisika maupun
kimia, karena pengaruhnya yang tinggi dalam proses industri maka besaran
tekanan telah menjadi objek pembahasan dalam ilmu instrumentasi khususnya untuk
zat dalam phasa cair, gas atau kombinasi keduanya.
Adapun metode / alat yang digunakan
dalam pengukuran tekanan antara lain :
1. Pressure Gauge
2. Manometer
3. Differensial Pressure Gauge
1.4 Pengukuran Tinggi Permukaan Cairan (Level)
Dalam dunia industri, pengukuran tinggi
permukaan cairan bertujuan antara lain untuk :
a. Pengontrolan jalannya proses
b. Mencegah kerusakan equipment
c. Mencegah kerugian akibat cairan bahan
untuk proses industry yang terbuang.
Pengukuran di suatu industri
mempunyai variasi yang cukup luas. Mulai dari bentuk yang sederhana, tipe
mekanik, elektronik hingga metode radiasi nuklir dan ultrasonic. Pemilihan
metode pengukuran level haruslah sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan.
Adapun metode pengukuran tinggi permukaan cairan pada tangki dan separator dapat dibagi
dalam beberapa kategori :
a.
Slight Glass
b.
Hydrostatic Pressure Level
Measurement
c.
Displacer Level Measurement
d.
Float Level Measurement
e.
Radar Level Measurement
f.
Ultrasonic Level Measurement
g.
Capacitance Level Measurement
Sebelum pengukuran dilakukan, secara administrative
perlu dipersiapkan petunjuk pemakaian alat ukur, dokumen untuk mencatat hasil
pengukuran serta tata letak dari alat yang digunakan untuk mengukur. Alat ukur
yang digunakan perlu dilakukan pemeriksaan visual, fungsional dan unjuk kerja.
Uji visual dimaksudkan untuk melihat kelngkapan alat ukur dan cacat yang dapat
dilihat mata. Uji fungsional bertujuan untuk memeriksa tanggapan yang terjadi
sebagai akibat input yang diberikan dengan mengubah posisi setiap tombol, dan
apabila semua fungsi dapat bekerja, alat ukur tersebut dapat digunakan dengan
catatan terdapat hasil uji unjuk kerja secara tertulis yang berupa laporan
kalibrs atau sertifikat kalibrasi.
No comments:
Post a Comment